Ikan gabus
adalah sejenis ikan predator yang hidup di air
tawar. Ikan ini dikenal
dengan banyak nama di berbagai daerah: bocek dari riau, aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.) dan lain-lain. Dalam bahasa
Inggris juga disebut
dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
Ikan darat
yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m.
Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead),
dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang,
seperti peluru kendali. Sirippunggung memanjang dan
sirip ekor membulat di ujungnya.
Sisi atas tubuh—dari kepala hingga ke ekor—berwarna gelap, hitam
kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi
samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur.
Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan
gigi-gigi besar dan tajam.
Ikan gabus
biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga
ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan
kecil-kecil, serangga, dan berbagai
hewan air lain termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit
di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam
pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana.
Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat
lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu
kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di
daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang
masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas
langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ
labirin(seperti pada ikan lele atau betok)
namun lebih primitif.
Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerja sama menyiapkan
sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah
bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari
untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.
Sebetulnya ikan gabus memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Ikan-ikan gabus liar yang ditangkap dari sungai, danau dan
rawa-rawa di Sumatra dan Kalimantan kerap kali diasinkan sebelum
diperdagangkan antar pulau. Gabus asin merupakan salah satu ikan kering yang
cukup mahal harganya. Selain itu ikan gabus segar, kebanyakan dijual dalam
keadaan hidup, merupakan sumber protein yang cukup penting bagi
masyarakat desa, khususnya yang berdekatan dengan wilayah
berawa atau sungai.
Ikan gabus juga merupakan ikan pancingan yang menyenangkan. Dengan umpan
hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif mudah dipancing. Namun
giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang kuat, dapat dengan mudah
memutuskan tali pancing.Untuk masyarakat desa yang khususnya petani, ikan gabus
sangat membantu memusnahkan hama, misalnya: sawah yang banyak di huni oleh hama
keong, sering kali berujung dengan gagal panen, akibat dari ulah keong yang
sering memakan padi, terutama di usia muda. Namun beberapa petani menemukan
cara yang cukup mudah dan sangat membantu, yaitu, dengan mengembang biakan ikan
gabus di sawah-sawah yang sedang di garapnya, dengan demikian keong-keong yang
banyak merugikan petani sedikit demi sedikit akan berkurang,
Akan tetapi ikan ini juga dapat sangat
merugikan, yakni apabila masuk ke kolam-kolam pemeliharaan ikan (Meskipun
beberapa kerabat gabus di Asia juga sengaja dikembangbiakkan sebagai ikan
peliharaan). Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa
menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan
itu masih berukuran kecil. Ikan gabus juga menjadi spesies penganggu no.1
di Sulawesi dan Irian Jaya karena mereka telah
memusnahkan speesies ikan asli.
Sejak beberapa tahun yang lalu di
Amerika utara, ikan ini dan beberapa kerabat dekatnya yang sama-sama
termasuk snakehead fishes diwaspadai sebagai ikan berbahaya,
yang dapat mengancam kelestarian biota perairan di sana. Jenis-jenis snakehead sebetulnya
masuk ke Amerika sebagai ikan akuarium. Kemungkinan karena kecerobohan, maka
kini snakehead juga ditemui di alam, di sungai-sungai dan
kolam di Amerika. Dan karena sifatnya yang buas dan invasif,
Pemerintah Amerika khawatir ikan-ikan itu akan cepat meluas dan merusak
keseimbangan alam perairan.
Ketupat Kandangan khas Kandangan dengan
lauk ikan haruan (ikan gabus)
Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya
akan albumin, salah satu jenis protein penting.
Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan
luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan
untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa
penyakit.
Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_gabus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar