Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii)
Ikan Tambakan adalah salah satu
jenis ikan air tawar yang berasal dari wilayah tropis, tepatnya Asia Tenggara.
Ikan ini awalnya berasai dari Thailand hingga Indonesia sebelum akhirnya
diintroduksi ke seluruh dunia. Ikan ini juga dikenal dengan nama gurami pencium
karena kebiasaannya yang suka mencium-cium saat mengambil makanan dari
permukaan benda padat maupun saat berduel antara sesama penjantan. Di Indonesia
seniri ikan tambakan memiliki beberapa nama seperti Bawan, Biawan, hingga ikan
samarinda.
Ada 2 jenis ikan tambakan berdasarkan
warnanya yaitu ikan tambakan berwarna hijau dan ikan tambakan berwarna pucat
atau merah muda, namun mereka masih termasuk dalam spesies yang sama.
Belakangan ada juga jenis ikan tambakan yang ukurannya lebih kecil dari ikan
tambakan kebanyakan dan bentuknya bundar nyaris menyerupai balon. Variasi
genetis ikan tersebut biasa dikenal dengan nama "gurami pencium
kerdil" atau balon merah muda.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Sub ordo : Anabantoidei
Familly : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Species : Helostoma temminckii
Ikan tambakan memiliki tubuh berbentuk
pipih vertikal. sirip punggung dan sirip analnya memiliki bentuk dan ukuran
yang hampir serupa. Sirip ekornya nyaris berbentuk bundar mengarah cembung
keluar, sementara sirip dadanya yang berjumlah sepasang juga berbentuk nyaris
bundar. Di kedua sisi tubuhnya terdapat gurat sisi, yaitu pola berupa garis
tipis yang berawal dari pangkal celah insangnya sampai pangkal sirip ekornya
yang berjumlah kurang lebih 43 - 48 sisik yang menyusun gurat sisi
tersebut.
Ikan tambakan diketahui bisa tumbuh
hingga mencapai ukuran 30 cm. salah satu ciri khas ikan tambakan ialah mulutnya
yang memanjang. Karakteristik mulutnya yang menjulur kedepan membantunya
mengambil makanan semisal lumut dari tempatnya melekat. Bibirnya diselimuiti
semcam gigi yang bertanduk, namun gigi-gigi tersebut tidak ditemukan dibagian
mulut lain seperti faring, premaksila, dentary dan langit-langit mulut. Ikan
tambakan juga memiliki tapis insang (gill raker) yang membantunya menyaring
partikel-partikel makanan yang masuk besama dengan air.
Tambakan merupakan ikan air tawar yang
bersifat bentopegik yaitu hidup di antara permukaan dan wilayah dalam perairan.
Habitatnt asli ikan tambakan umumnya berada di perairan tropis yang dangkal,
beraus tenang dan terdapat banyak tanaman air. Pada awalnya ikan tambakan hanya
ditemukan di perairan air atawar Asia Tenggara, namun belakang kini telah
menyebar di seluruh wilayah beriklim hangat sebagai binatang Introduksi.
Sifat makan dari ikan tambakan ialah
omnivora yang memakan segala jenis bahan makanan baik dari hewani maupun
tumbuh-tumbuhan seperti serangga air, zooplankton, lumut, dan tanaman air.
Bibirnya yang di lengkapi gigi-gigi kecil dapat membantunya mengambil makanan
dari permukaan benda padat semisal batu. Ikan tambakan juga memi9liki tapis
insang yang membantunya menyaring partikel plankton dari air. Saat sedang
mencabut makanan yang menempel dipermukaan benda padat itulah yang terlihat
bagi manusia solah-olah ikan ini sedang mencium benda tersebut.
Ikan tambakan termasuk jenis ikan yang
mudah berkembang biak. Di habitatnya, dalam waktu kurang dari 15 bulan,
populasi minimum mereka sudah bisa bertambah hingga dua kali lipat dari
populasi awalnya. Reproduksi ikan tambakan sendiri terjadi ketika periode musim
kawin sudah tiba. Di Thailand misalnya, musim kawin terjadi ikan tambakan
terjadi pada bulan Mei hingga Oktober.
Perkawinan ikan tambakan dilakukan di
bawah tanaman air yang mengapung. Dimulai dari ikan betina yang melepaskan
telur-telurnya dan dibuahi olah ikan jantan yang kemudian akan mengapung di
antara tanaman air. Beda dengan anggota dari subordo anabantoidae lainnya, ikan
tambakan tidak membuat sarang dan tidak menjaga anak-anaknya, Sehingga anak ikan
tambakan yang baru menetas sudah harus mandiri. Sehari setelah induk betinal
mengeluarkan telurnya, Telur-telur tersebut akan menetas dan sekita 2 hari
anak-anak ikan tambakanpun segera dapat berenang bebas.
Ikan Tambakan juga dijuluki sebagai ikan
pencium karena kebiasaanya yang menggunakan bibirnya yeng terlihat mencium
benda-benda padat maupun mencium ikan tambakan lainnya. Sebenarnya tambakan
tidak benar-benar mencium. Saat terlihat mencium benda-benda padat semisal
batu, ikan ini sebenarnya sedang menggerogoti makanan yang menepel pada
permukaan benda padat tersebut.
Terkada ikan tambakan jantan kedapati
sedang beradu bibir dengan pejantan lainnya yeng akan terlihat seperti sedang
bercium-ciuman. hal ini sebetulnya para penjantan ikan tambakan sedang
menegaskan supremasi atas pejantan lainnya saat menjaga wilayah kekuasaan.
Perilaku adu bibir ini tidak sampai mengakibatkan cidera pada ikan tambakan,
namu di dalam tangkapan, ikan tambakan jantan yang terus menerus kalah usai
duel adu bibir bisa mati akibat stress.
Ikan tambakan sudah sejak lama membawa
manfaat bagi manusia. Di wilayah aslinya di Asia Tenggara, ikan ini
dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya sebagai konsumsi. Ikan tambakan juga
biasa dipancing di alam liar. Belakangan, ikan tambakan juga menjadi salah satu
komoditas ikan hias air tawar karena memiliki wujud dan perilaku yang unik.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_tambakan
http://www.infoikan.com/2017/01/budidaya-ikan-tambakan-helostoma.html
https://www.dunia-perairan.com/2017/02/ikan-tambakan-helostoma-temminckii.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar