Kerupuk atau krupuk
adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan
perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan
sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan
digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk bertekstur garing dan sering
dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi gorengdan
gado gado. Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang
paling umum dijumpai di Indonesia.
Kerupuk berharga murah
seperti kerupuk aci atau kerupuk mlarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur
garam, bahan pewarna makanan, dan bumbu penyedap. Kerupuk biasanya dijual di
dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang sulit
mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng. Kerupuk
ikan merupakan produk hasil perikanan yang terbuat dari campuran daging ikan
dan bumbu-bumbu/bahan-pembantu lainnya melewati proses pengadonan, percetakan,
perebusan/pengukusan, pengirisan dan pengiringan.
Bahan :
- Lumatan daging ikan 20% 200 gr
Bahan
pembantu dan bahan tambahan :
- Tepung tapioca 80% 800 gr
- Garam 2,5% 25 gr
- Gula halus 0,5% 5 gr
- Soda kue 0,1% 1 gr
Cara membuat
:
1. Pelumatan daging
Daging ikan dilumatkan
dengan menggunakan alat pelumat daging (grinder) atau dilumatkan secara manual
dengan cara dicincang menggunakan pisau
2. Pembuatan
bubur ikan
Daging ikan yang sudah
lumat kemudian ditambahkan 2,5% garam, 0,5% gula, 0,7% vetsin,
0,1% soda kue dari
total jumlah tepung dan ikan yang digunakan
a. Pembuatan
tajin
Perbandingan antara
daging ikan dan tepung tapioca dalam pengolahan kerupuk ini adalah 1:4.
Ambil tepung sebanyak 10% dari jumlah tepung kemudian larutkan dalam air dingin
hingga tepung larut dalam air (jumlah air yang digunakan sesuai dengan jumlah
tepung yang akan dilarutkan). Panaskan air (+ 50 % dari total
jumlah tepung dan ikan yang digunakan) hingga mendidih, selanjutnya tuang air
panas tersebut sedikit demi sedikit ke dalam tepung yang sudah dilarutkan,
sambil diaduk cepat sampai larutan tepung menjendal menyerupai lem yang
berwarna putih bersih. Air panas yang disediakan tidak selalu harus habis,
penambahan air dihentikan pada saat larutan sudah mulai menjendal.
b. Pembuatan adonan
Campurkan bubur ikan
kedalam tajin dan diaduk, kemudian tambahkan tepung tapioca sedikit demi
sedikit serta diaduk sampai homogen. Penambahan tepung dilakukan sampai
adonan bila dipegang tidak lengket di tangan.
c. Pencetakan
Adonan dicetak sesuai
dengan bentuk yang diinginkan.
d. Pengukusan
Pengukusan dilakukan
selama 30 menit atau sampai matang. Kerupuk dianggap matang bila adonan
yang dikukus ditusuk dengan lidi tidak lengket. Kemudian kerupuk
didinginkan pada suhu ruang selama 1 malam. Hal ini dimaksudkan agar
kerupuk menjadi keras dan memudahkan dalam proses pemotongan.
- Pemotongan dan Pengeringan
Kerupuk yang sudah kering
dipotong-potong sesuai dengan ketebala yang diinginkan. Selanjutnya
dilakukan pengeringan dengan penjemuran di bawah sinar matahari dengan
menggunakan para-para sampai kering. Lama pengeringan kira-kira satu
sampai dua hari.
- Penggorengan
Setelah kerupuk
kering, kemudian dilakukan penggorengan dengan pemanasan pada suhu 200ÂșC atau
sampai kerupuk mengembang.
- Pengemasan
Kerupuk dikemas sesuai
kebutuhan, dalam bentuk mentah maupun matang
Sumber : Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil
Perikanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar