MENGENAL IKAN SEPAT

Klasifikasi
|
Sepat adalah nama segolongan ikan air tawar yang termasuk ke dalam marga
Trichogaster, anggota suku gurami (Osphronemidae).
Di Indonesia, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi,
meskipun beberapa jenisnya diperdagangkan sebagai ikan hias.
Ikan yang bertubuh pipih jorong, dengan
moncong runcing dan mulut kecil. Sisik kecil-kecil, bersusun miring, dalam aneka
ukuran. Gurat sisi sempurna, bentuk tabung yang kadang-kadang agak
lengkung. Sirip punggung (dorsal) terletak jauh ke belakang, namun
berakhir agak jauh di depan sirip ekor. Sirip perut (ventral) berubah
bentuk; sepasang jari-jari lunak yang pertama berubah menjadi alat peraba yang
menyerupai cambuk panjang
sepanjang badan, ditambah dengan sepasang duri pendek dan beberapa pasang jumbai
pendek yang tak seberapa terlihat. Sirip dubur (anal)
memanjang mulai dari di bawah dada hingga pangkal ekor. Sirip dada (pectoral)
kurang lebih meruncing, sementara sirip ekor sedikit membagi[1].
Taksonomi
Sepat semula digolongkan ke dalam suku Belontiidae,
bersama cupang dan kerabatnya. Akan tetapi sekarang suku ini telah
digabungkan ke dalam suku Osphronemidae,
yang juga mencakup gurami dan sepat kerdil (Colisa).
Marga Trichogaster berkerabat dekat dengan
marga Colisa; anggota
kedua marga ini sama-sama memiliki sirip perut berupa cambuk. Namun marga Trichogaster
memiliki sirip punggung yang relatif lebih pendek, dan individu dewasanya
berukuran jauh lebih besar daripada Colisa.[2]
Sebagaimana kerabat-kerabat dekatnya, yakni tambakan, betok,
gurami, dan cupang, sepat tergolong ke dalam anak bangsa Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara.
Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang
miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.[3]
Jenis-jenisnya
Baik FishBase maupun Integrated Taxonomic Information System (ITIS) mendaftar empat
spesies berikut ke dalam genus Trichogaster[4] [5]:
- Trichogaster leerii (Bleeker, 1852); sepat mutiara
- Trichogaster microlepis (Günther, 1861);
- Trichogaster pectoralis (Regan, 1910); sepat siam
- Trichogaster trichopterus (Pallas, 1770); sepat rawa
Satu jenis lagi dalam daftar FishBase, Trichogaster
chuna (Hamilton, 1822), dimasukkan ITIS ke dalam marga Colisa
sebagai Colisa chuna.[4] [5]
Kegunaan
Ikan sepat memiliki nilai ekonomi yang tinggi,
terutama sebagai sumber protein di daerah pedesaan.
Selain dijual dalam keadaan segar di pasar,
ikan sepat kerap diawetkan dalam bentuk ikan asin, bekasam dan lain-lain, sehingga dapat
dikirimkan ke tempat-tempat lain.
Beberapa daerah yang banyak menghasilkan ikan sepat
olahan di antaranya adalah Jambi, terutama dari Kumpeh dan Kumpeh Ulu; Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.[6][7]
Karena kegunaannya itu, sepat, terutama dari jenis T.
pectoralis dan T. trichopterus, banyak diintroduksi ke mana-mana
sebagai ikan konsumsi. Dan sebagai akibat kemampuan adaptasinya yang tinggi,
ikan-ikan itu segera meliar dan berbiak di perairan bebas. Introduksi T.
pectoralis ke Danau Tempe di Sulawesi tahun 1937 sedemikian berhasilnya, sehingga dua tahun
kemudian ikan ini telah mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe[8].
Sumber
: http://wikipedia.co.id