Aeromonas Hydrophila adalah salah
satu bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada ikan yang
dipelihara dengan sistem intensif. Bahaya utama yang dapat dimunculkan oleh
bakteri ini adalah dapat menyerang ikan yang masih berukuran sebesar jari
manusia untuk kemudian menyebabkan kematian massal. Diantara cirri-ciri ikan
(terutama lele) yang terkena penyakit ini adalah bercak merah, borok, perut
mengembung, dan benih lele menggantung. Penyakit inilah yang paling ditakuti
oleh para petani ikan lele karena dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan
bisa menimbulkan kematian ikan 100 %.
Metode yang banyak digunakan untuk menaggulangi penyakit pada ikan budidaya
adalah pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik. Cara ini sangat beresiko
karena dapat menimbulkan resistansi terhadap bakteri, memerlukan biaya yang
cukup mahal, serta dapat mencemari lingkungan. Antibiotik biasanya diberikan
melalui makanan, perendaman, atau penyuntikan, sehingga residu antibiotik dapat
terakumulasi pada ikan.
Untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan antibiotik, penanggulangan
penyakit ikan diupayakan melalui peningkatan kekebalan ikan dengan vaksinasi.
Salah satu vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit Aeromonas adalah
HydroVac.
HydroVac dapat menginduksi respon kekebalan fisik pada ikan, dan akan
terdeteksi dalam waktu 2-3 minggu pasca vaksinisasi. Dengan sekali pemberian,
vaksin HydroVac mampu melindungi ikan terhadap infeksi penyakit Aeromonas
selama 3-4 bulan. HydroVac mengandung sel utuh (whole cell) bakteri A,
hydrophilia kode isolate 26, Phosphate Buffered Saline (PBS) dan bahan
preservative.
Untuk meningkatkan kadar antibodi hingga level protektif, perlu dilakukan
vaksinasi ulang (booster) yang diberikan 1,5 bulan kemudian. Booster akan
meningkatkan level antibodi yang sangat signifikan selama 3-12 bulan.
Persyaratan yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi terhadap ikan lele yaitu :
1.
Ikan telah
berumur 3 minggu atau lebih,
2.
Status
kesehatan ikan harus dalam kondisi baik, hindari memberikan vaksin pada populasi
ikan yang sedang sakit,
3.
Suhu air
relatif hangat (di atas 25 derajat celcius) dan stabil.
Aplikasi HydroVac:
1. Perendaman
Perendaman dalam larutan HydroVac selama 15-30 menit. Perendaman dapat
dilakukan dalam bak beton/fiber glass/akuarium atau ember plastik. Dosis yang
digunakan adalah 100 ml vaksin untuk setiap 10 liter air. Jumlah ikan untuk
sekali perendaman kurang lebih sebanyak 20.000-25.000 ekor/m3, dan larutan
bekas rendaman tersebut masih bisa digunakan sekali lagi untuk vaksinasi dengan
jumlah ikan yang sama.
2. Melalui pakan ikan (pellet).
Teknik ini cocok untuk ikan yang sudah dipelihara di kolam atau vaksinasi
ulang (booster). Vaksin diencerkan terlebih dahulu dengan air bersih, kemudian
dimasukkan ke dalam alat semprot. Semprotkan larutan vaksin tersebut ke pakan
secara merata, dikeringanginkan dan selanjutnya segera diberikan kepada ikan.
Dosis yang diberikan adalah 2-3 ml/kg bobot tubuh ikan. Pemberian vaksin
melalui pakan sebaiknya dilakukan selama 5-7 hari berturut-turut.
3. Melalui Penyuntikan
Teknik
ini cocok untuk induk maupun calon induk ikan. Aplikasi dapat dilakukan secara
intra politoneal (i.p) atau intra muscular (i.m). Dosis yang diberikan adalah
0,1-0,2 ml/kg bobot ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar