Jenis Kolam Terpal
Pada prakteknya, terdapat dua jenis kolam terpal
berdasarkan tempat dimana pembuatan dan penyimpanan kolam terpal
dilakukan. Kolam terpal jenis pertama adalah kolam terpal yang ditanam di
dalam tanah dan jenis ke-dua kolam terpal yang dibuat di atas permukaan tanah.
1. Kolam Terpal dalam Tanah
Kolam terpal dalam tanah dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk
persegi seperti akan membuat kolam tanah dengan kedalaman biasanya 50 cm.
Kemudian terpal dimasukkan mengikuti ukuran kolam yang sudah dibuat.
Tanah bekas galian dimasukkan karung untuk dijadikan tanggul di bibir kolam.
Kelebihan dari kolam terpal jenis ini adalah suhu air di dalam kolam dapat
lebih stabil terhadap pengaruh suhu udara. Kekurangannya adalah kolam ini
tidak portable atau knock down serta tidak mungkin
berpindah-pindah…hehe
2. Kolam
Terpal di atas Permukaan
Jenis kolam terpal ini yang paling banyak digunakan.
Selain praktis, juga sangat fleksibel. Jenis kolam terpal ini mungkin
yang paling banyak diaplikasikan. Cara pembuatannya secara garis besar
adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan
yang dibutuhkan :
a. Terpal Plastik
Banyak jenis terpal yang beredar, pada umumnya yang dipakai adalah terpal
plastik yang biasa digunakan untuk atap tenda. Pada pemilihan jenis
terpal ini tidak ada syarat khusus, yang penting terpal memiliki ketebalan dan
kekuatan yang memadai untuk menahan tekanan air dan tidak terlalu mudah
sobek. Pintar-pintar memilih, karena ketebalan terpal plastik cukup
bervariasi pula, dan ini sangat berhubungan erat dengan kekuatan dan ketahanan
terpal.
Perhatikan dan hitung kebutuhan ukuran luas terpal
yang akan digunakan. Pertimbangannya adalah ukuran terpal plastik siap pakai
yang ada di pasaran terdapat beberapa ukuran, mulai dari 4 x 6 meter sampai ada
yang berukuran 6 x 10 meter. Ukuran terpal plastik di setiap daerah
mungkin sedikit berbeda-beda. Pada intinya, ukuran terpal plastik sangat
berhubungan erat dengan ukuran luas dan kedalaman kolam yang akan kita buat.
b. Bambu atau Kayu
untuk Kerangka Kolam
Bahan bambu atau kayu digunakan untuk kerangka kolam, bahan lain yang bisa
dipakai adalah besi, namun tentunya modal yang harus disiapkan lebih tinggi.
Pilihan bahan dan ukuran bambu atau kayu tidak ada ketentuan pasti.
Tapi yang pasti, untuk setiap sudut (untuk patok atau tiang utama) diperlukan
ukuran yang lebih besar agar lebih kuat. Misalnya menggunakan bambu
berdiameter minimal 7 cm atau balok kayu ukuran 6 x 8.
c. Bambu atau Papan
Kayu untuk dinding dan dasar kolam penahan terpal
d. Paralon
Paralon
diperlukan untuk mengatur ketinggian air (sistem overflow) dan untuk
mempermudah pada saat membuang air kolam. Ukuran paralon yang dipakai biasanya
diameter 2″ atau 3″, tergantung pada luas kolam anda, mungkin saja anda
menggunakan diameter 4″ karena kolam cukup luas.
e. Pagar dan atap
kolam
Ini diperlukan
untuk melindungi kolam dari hama atau binatang. Bahannya dapat anda
pilih, memakai plastik, waring atau bahan-bahan yang tersedia disekitar anda.
Pembuatan
Kolam Terpal
Tidak diperlukan keahlian secara khusus pada saat membuat kolam
terpal. Namun apabila anda kurang yakin, anda bisa melibatkan tukang kayu,
terutama pada saat pembuatan kerangka kolam. Secara garis besar ada
beberapa tahapan yang perlu diperhatikan :
a. Persiapkan
peralatan pertukangan, seperti gergaji, palu, ketam, paku dan golok.
b. Pemilihan tempat.
Pastikan
lokasi mudah dijangkau atau dekat sumber air, atau setidaknya air dapat
dialirkan ke kolam melalui bantuan selang air.
c. Lahan atau
tempat yang akan digunakan harus bersih dari benda-benda tajam seperti
batu, dan lakukan pembersihan dari rumput dan pepohonan yang terlalu rimbun yang
dapat mengganggu masuknya sinar matahari.
d. Beri tanda
ukuran kolam yang akan dibuat, misalnya memakai benang atau sejenisnya. Apabila akan
membuat lebih dari satu kolam, perhatikan jarak antar kolam. Jarak antar
kolam ini diperlukan untuk mempermudah pada saat mulai pemeliharaan maupun
panen.
e. Pasang
patok atau tonggak utama dari balok kayu atau bambu di setiap
sudut. Untuk memperkuat kolam, tambahkan beberapa patok di setiap
sisi dengan jarak per 1 meter.
f. Memasang
kerangka dinding dan dasar kolam. Lakukan pemotongan kayu kaso atau bambu sesuai ukuran
kolam untuk membentuk rangka.
Dasar kolam
dibuat lebih tinggi agar terpal plastik tidak langsung bersentuhan dengan
lantai tanah atau tembok. Gunakan paku 5 atau 7 untuk menyambung bahan
membentuk kerangka. Posisi lantai atur miring ke salah satu sisi,
tujuannya agar pada saat panen, menguras dan membersihkan air kolam lebih
mudah.
g. Memasang dinding
dan lantai kolam. Gunakan papan kayu atau potongan bilah bambu untuk disusun membentuk
dinding dan lantai. Usahakan papan atau bilah bambu permukaannya halus,
hal ini untuk mencegah terpal rusak atau sobek karena permukaan dinding atau
lantai kasar atau tajam.
h. Letakkan paralon beserta knee secara horisontal pada sisi kolam terendah,
tujuannya untuk pembuangan air.
i. Memasang terpal. Lakukan pemasangan terpal plastik dengan baik,
hati-hati dan rapi cukup rapat ke permukaan dinding dan lantai. Bagian
sudutnya kemudian dilipat dengan rapi. Pada bibir kolam atas, terpal bisa
dijepit dengan papan atau bilah bambu agar terlihat rapi dan posisi terpal
stabil.
j. Pada bagian paralon pembuangan, lubangi terpal dengan bentuk silang atau bintang
agar dapat dibuat sambungan menggunakan knee atau sambungan paralon.
k. Isi kolam
terpal yang sudah jadi tersebut dengan air kurang lebih 1/3-nya, periksa apakah ada yang
bocor di bagian dasar atau dinding bawah kolam. Perbaiki dan
lakukan penambalan bila terjadi kebocoran. Lanjutkan pengisian dengan air
sambil terus diperiksa dan amati, baik kebocoran maupun kekuatan kolam terhadap
tekanan air.
l. Kolam siap
dipakai
Referensi
:
-
Khairuman, Toguan Sihombing, & Khairul A, Budidaya Lele Dumbo di Kolam
Terpal, Agromedia 2009
http://organichcs.com/2014/04/25/peluang-usaha-ternak-lele-dengan-kolam-terpal-seri-ternak-lele
Tidak ada komentar:
Posting Komentar