Info Teknologi

Mina Padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang
dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu areal yang sama.
Dengan kata lain sambil menyelam minum air, usaha padi lancar, budidaya ikan
pun lancar.
Salah satu optimalisasi potensi lahan sawah irigasi
dan peningkatan pendapatan petani adalah dengan merekayasa lahan dengan
teknologi tepat guna. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah strategi
pertanian dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian, salah
satunya adalah dengan menerapkan teknologi budidaya Mina Padi dengan sistim
tanam jajarlegowo. Dengan adanya pemeliharaan ikan di persawahan selain dapat
meningkatkan keragaan hasil pertanian dan pendapatan petani juga dapat
meningkatkan kesuburan tanah dan air juga dapat mengurangi hama penyakit pada
tanaman padi.
Sistem usaha tani minapadi telah dikembangkan di
Indonesia sejak satu abad yang lalu (Ardiwinata, 1987). Selain menyediakan
pangan sumber karbohidrat, sistem ini juga menyediakan protein sehingga cukup
baik untuk meningkatkan mutu makanan penduduk di pedesaan (Syamsiah et
all. 1988).Dengan teknologi yang tepat, minapadi dapat memberi pendapatan
yang cukup tinggi. Keuntungan yang didapat dari usahatani minapadi berupa
peningkatan produksi padi dan ikan, mengurangi penggunaan pestisida, pupuk
anorganik, penyiangan dan pengolahan tanah (Suriapermana, et all.,
1994)
Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam jajar
legowo 2:1 atau 4:1, berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan
produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang
yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan
(minapadi legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani,
sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Teknologi legowo merupakan rekayasa teknik tanam
dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi
pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah
rumpun padi berada dibarisan pinggir dari pertanaman yang memperoleh manfaat
sebagai tanaman pinggir (border effect). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5 - 2 kali lipat
lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian dalam.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari mina padi dengan
sistim tanam jajar legowo adalah:
a). Pada cara tanam jajar legowo 2:1, semua maupun
tanaman seolah-olah berada pada barisan pinggir pematang, sedangkan pada cara
tanam jajar legowo 4:1, separuh tanaman berada pada bagian pinggir (mendapat
manfaat border effect), b). Jumlah rumpan padi meningkat sampai
33%/ha, c). Meningkatkan produktivitas padi 12-22%, d), Memudahkan pemeliharaan
tanaman, e). Masa pemelihaan ikan dapat lebih lama, yaitu 75 hari, dibanding
cara tandur jajar biasa yang hanya 45 hari, f). Hasil ikan yang diperoleh dapat
menutupi sebagian biaya usaha tani, g). Dapat meningkatkan pendapatan usahatani
antara 30-50%. (Litbang,2014).
Adapun paket teknologi yang dapat diterapkan
adalah a) Memilih jenis varietas yang cocok untuk minapadi yang
mempunyai karakteristik sebagai berikut : Pengakaran dalam, agar padi yang
ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan; Cepat beranak (bertunas),
untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air; Batang
kuat dan tidak mudah reba, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah
akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi; Tahan genangan pada awal
pertumbuhan; Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima
oleh permukaan daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan
padi akan meningkat dan Tahan hama dan penyakit (Litbang 2014).
b). Teknik pembuatan parit. Parit dibuat sebelum
pengolahan tanah terakhir (perataan tanah) lebar 40 - 45 cm dan kedalaman 25 -
30 cm. Pada titik persilangan dibuat kolam pengungsian ukuran 1x1 m dengan
kedalaman 30 cm. Pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap
petakan dipasang saringan kawat dan slat pengatur tinggi permukaan air
menggunakan bambu. Parit berfungsi sebagai tempat penampungan air pada saat
berlangsung pemeliharaan ikan, melindungi ikan dari kekeringan pada saat
terjadi kebocoran, memudahkan panen ikan, sebagai tempat memberi makan ikan,
memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan.
c). Pemilihan Benih Ikan, Kondisi perairan pada lahan
sawah mengandung resiko ekologis yang tinggi bagi usaha budidaya ikan yaitu
fluktuasi pasok dan mutu air. Sehingga pada kegiatan ini perlu dilakukan pemilihan
benih yang unggul yaitu tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit.
d). Penanaman padi. Sistim tanam yang ideal diterpkan
dalam Minapadi adalah sistim tanam jajar legowo baik itu legowo 2:1 atau 4:1.
Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm,
jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm.
Pada jajar legowo 4:1. setiap empat barisan tanam terdapat lorong selebar 40
cm, jarak antar barisan 20 cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak
dalam barisan pinggir lebih rapat yaitu 10 cm. Untuk mengatur jarak tanam
digunakan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo 2:1 dicaplak satu arah
saja, sedangkan pada jajar legowo 4:1 dicaplak kearah memanjang dan memotong.
5. e) Penebaran
Benih Ikan. Penebaran benih ikan dilakukan 30 hari setelah penanaman padi
dengan tujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jenis ikan yang
dianjurkan adalah ikan yang berwarna gelap. Penebaran benih ikan dilakukan pada
sore hari secara perlahan-lahan agar ikan tidak mengalami stress akibat
perubahan lingkungan. Ukuran benih yang dianjurkan 5-8 cm dengan kepadatan
5.000 ekor/ha.
f). Pemeliharaan, Lama pemeliharaan ikan pada sistem
minapadi tergantung pada ukuran benih dan besarnya ikan yang akan dipanen.
Selama masa pemeliharaan ikan, ketersediaan pakan alami diupayakan selalu
tersedia, oleh karena itu upaya penyuburan sawah dengan pupuk organik dapat
dilakukan. Selain mengandalkan pakan alami pada masa pemeliharaan ikan ini juga
dilakukan pemberian pakan tambahan berupa dedak halus 250 kg/ha diberikan
secara disebar pada parit, pagi/sore hari. Lama pemeliharaan ikan 70-75 hari.
Pemeliharaan padi dilakukan dengan beberapa kegiatan,
diantaranya penyiangan, penyulaman tanaman padi yang mati dengan cara menyulam
dari bibit yang telah disediakan dicadangkan, serta pemupukan.
g). Panen Ikan. Panen ikan dilakukan setelah mencapai
umur pemeliharaan ikan untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran
sawah secara berangsur-angsur hingga air tersisa pada parit. Setelah ikan
berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap dan dimasukkan
kedalam tampungan.
Sedangkan pemanenan padi pada sistem mina padi sama
seperti pemanenan pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah
gabah masak merata.(Reli)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar