Cara Budidaya Ternak Lele Bioflok Bagi Pemula
Terbaru
image : mongabay.co.id
Jika anda
ingin memulai usaha budidaya lele, Anda dapat menggunakan cara ternak lele bioflok yang sangat
membuahkan hasil. Karena budidaya dengan cara ini, membuat biaya yang di
keluarkan relative rendah. Seperti, biaya produksi dalam
pembelian makan dapat ditekan, sehingga bisa hemat.
Tidak perlu
khawatir jika anda memiliki lahan yang sempit. Metode ini akan tetap efektif
dan dapat mendongrak produktifitas. Dengan sistem bioflok anda bisa melakukan
padat tebar (tebar lele dalam kolam).
Selain itu
metode ini cenderung memiliki waktu panen yang singkat berbeda dengan penggunaaan
kolam biasa. Ternak lele dengan metode biofolk juga dapat dilakukan siapapun
termasuk pemula seperti anda. Berikut ini cara ternak lele bioflok bagi
pemula dengan baik dan benar.
Daftar Isi
Berkenalan Dengan Bioflok
Cara ternak
lele bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan lele yang menumbuhkan suatu
mikroorganisme, yang memiliki fungsi untuk menggelola limbah budidaya itu
sendiri, hingga menjadi gumpalan kecil (floc) yang di manfaatkan langsung
sebagai makanan alami.
Pertumbuhan
mikrooganisme ini ditumbuhkan (dipacu) dengan cara memberikan probiotik atau
kultur bakteri non pathogen, dan juga dilakukan
pemasangan aeratorpenyuplai oksigen sekaligus untuk mengaduk air
dalam kolam
Tahap Pembuatan Kolam
pembuatan
kolam merupakan tahap awal, yang perlu anda siapkan adalah besi/kayu, terpal
plastik, pipa paralon untuk air dapat in-out, juga pipa dan
selang untuk mengalirkan udara.
Untuk cincin
bawah kolam sipakan semen, pasir dan batu bata. Ini merupakan kolam
terpal pasti yang dapat menekan modal. Anda bisa merangkai bahan-bahan tersebut
membentuk sebuah kolam yang terdapat aerator.
Anda juga
harus membuatkan-Nya atap berupa kerangka bambu atau mungkin penutup lainya,
untuk menghindari air hujan dan juga panasnya matahari, agar kondisi
kolam (kualitas air) dapat terkontrol.
Dalam kolam
1 meter anda bisa menebar bibit lele sebanyak 1000 ekor, jika di bandingkan
dengan kolam biasa maka hanya bisa menampung 100 bibit ikan lele. Inilah yang
menjadi kelebihan dari cara budidaya lele bioflok.
Tahap Pengisian Air Dan Pembuatan Flok Pada
Budidaya Lele
Setelah
kolam selesai dibuat, yang dilakukan adalah pengisian air. Hal tersbut di
lakukan ketika semua keperluan media dalam kolam bioflok sudah terpenuhi.
Jika anda
mengisi air, Isilah misalnya kedalaman dengan 20-40 cm, untuk memudahkan
bibit-bibit lele bergerak. Jika air terlalu dalam maka, akan membuat
bibit lele menjadi strees. Bahkan bisa mati karena tidak mampu
menahan tekanan air.
Dan apabila
melakukan pengisian air yang tidak terlalu banyak, akan memungkinkan
pembentukan flok yang lebih cepat
Kemudian
tambahkan probiotik, yang merupakan bibit bakteri pengurai zat
organik yang akan menjadi flok protein dengan takaran 8 sampai 10ml/meter3.
image :
bagi-in.com
Anda juga
harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir gula batu juga aren ke dalam
kolam, dengan takaran 50-100 ml/meter3. Molase dapat berfungsi sebagai bahan
yang dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya bakteri pengurai, agar dapat
berkembang secara efektif.
Pengadukan
akan di lakukan 24 jam secara terus-menerus, dengan bantuan dari aerator. Anda
dapat membiarkan proses ini selama beberapa hari, sehingga air benar-benar
matang dan sudah terdapat flok protein di dalamnya.
Tanda air
tersebut sudah matang adalah air yang telah matang akan terlihat 3 warna,
berwarna kuning hijau kecoklatan, hijau namun tidak hijau, kuning namun tidak
kuning .
Jadi
terlihat berwarna samar tapi yang lebih dominan warna kecoklatan. Air terlihat
keruh. Namun, jika di ambil sampel dalam gelas bening atau kaca akan terlihat
jernih jika di diamkan.
Dan anda
akan melihat endapan berwarna hijau samar kuning dan tidak pekat apabila di
pegang. Jika kolam diaduk maka akan keluar kabluk yaitu berupa debu yang
melayang-layang di air.
Selanjutnya
terdapat pengelolaan air. Jika air sudah surut, maka anda harus menambahkan
air, di mungkinkan karena air mengalami perembesan pada kolam.
Seiring
dengan bertambahnya bobot pada lele. Anda harus menambahkan pakan juga
probiotik 5 hari sekali, dengan konsentrasi yang di berikan 5-10 ml/meter3.
Supaya dapat menjaga kestabilan bakteri agar tetap terus ada.
Tahap Penebaran Bibit Lele Bioflok
Penebaran
bibit di lakukan setelah air sudah matang serta flok terbentuk (yang sudah
dijelaskan diatas). Anda harus melakukan pengecekan PH air terlebih dahulu.
Jika sudah
dipastikan PH dalam netral, barulah anda dapat menebar bibit lele. Anda dapat
melakukan penebaran bibit lele pada malam hari atau pagi hari. Misalnya jam 5
pagi. Karena di saat tersebut air-nya sejuk.
Seperti yang
di katakan anggota BBI lampung selatan, bahwa bibit yang di tebar
memiliki ukuran lebih dari 7cm. Menjaga supaya lele tetap utuh. jika lele
memiliki ukuran lebih besar dari 7cm, maka akan lebih tahan terhadap kondisi
dan lingkungan. Jadi padat tebar/meter dapat di sesuaikan pada benih yang akan
anda tebar.
image :
kompas.com
Tahap Pengelolaan Makanan Pada Budidaya Ternak Lele
Bioflok
Cara ternak lele bioflok
yang terakhir adalah mengelola makanan atau pakan lele Biofol. Anda harus tahu
kebutuhan maksiman makanan lele. Hal tersebut dapat dilihat pada saat
pemberian pakan hingga tidak ada ikan yang datang atau merespon.
Apabila
pakan diberikan 100% dari kebutuhan maksimal, maka tingkat efisiensi 70%.
Begitu pun sebaliknya, jika pakan di berikan 70% maka tingkat efisiensi 100%.
Kekurangan dari yang 70% akan di dapat dari bioflok yang berkembang di
dalam kolam
Ini
merupakan salah satu keuntungan dari sistem bioflok, karena dapat menekan porsi
pakan yang sebenarnya. Di bandingkan dengan mengunakan kolam biasa, lele akan
terbiasa atau membiasan diri untuk memakan bioflok yang ada di dalam kolam.
Perlu
diingat anda harus membuat jadwal rutin waktu pemberian makan . misalnya lele
di berikan pakan sehari tiga kali dengan ukuran 7-10%dari bobot lele. Kemudian
tambahkan air seminggu sekali tergantung pada seberapa cepat ikan tumbuh kembang.
Hingga batas ideal 100-110cm.
Anda dapat
mengambil lele untuk menentukan pakan ideal yang di berikan. Hal tersebut
berkisar antara7-5 dari bobot ikan.
Anda juga
harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir, gula batu seminggu sekali.
Dengan takaran 50-100 ml/meter kubik. Ini berfungsi agar menjaga keseimbangan
C/N rasio agar tetap berada pada anga diatas ½ . Moles juga dapat diganti
dengan mengunakan tepung trigu atau tapioca jika molase tetes tebu sudah
didapat.
pertahankan
suhu kolam pada angka 280 C. Karena suhu ini sangat berpengaruh
pada flok di kolam apalagi saat musim pancaroba datang. Anda juga harus
mengontrol apa yang terjadi secara rutin. Dan harus dapat mengambil tindakan,
apabila sesuatu terjadi, seperti berkurangnya nafsu makan pada ikan, kolam
terlalu pekat. Jika semua berjalan sesuai rencana, kemungkinan hanya dalam
waktu 2 bulan ikan dapat di panen.
Itulah cara
ternak lele bioflok yang harus anda ketahui sebelum memulai berternak lele.
Mungkin saat ini, anda hanya mencoba dengan membuat 1 kolam. Jika usaha anda
maju, bukan tidak mungkin anda akan memiliki banyak kolam lele dengan bioflok.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda.
Sumber
https://ukmkreatif.com/cara-ternak-lele-bioflok/