Selasa, 31 Juli 2018

Nila SULTANA

Nila SULTANA

Nila Sultana merupakan varietas Ikan Nila Terbaru singkatan dari Seleksi Unggul Salabintana, ikan nila ini memiliki beberapa keunggulan dari nila-nila lainnya seperti daya tahan tubuh yang bagus, telurnya yang lebih banyak dan pertumbuhannya yang cukup cepat.
Ikan nila Sultana merupakan perkawinan silang dari 10 “strain” ikan nila yang ada di Indonesia
Nila Sultana dikembangkan Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi sejak 2001 lalu. Varietas nila ini mendapat pengakuan dari KKP dengan keluarnya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.28/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Sultana pada 7 Juni 2012.
Dalam pembesaran ikan nila Sultana ini, sangat cocok dibudidayakan monoseks, yang tujuannya agar kandungan gizi dari pakan yang diberikan terserap seutuhnya kepada tubuh ikan tersebut, karena tidak digunakan untuk kawin. Selain itu ikan nila ini sangat cocok disilangkan dengan ikan nila gesit.
Hasil dari perkawinan tersebut menghasilkan benih ikan yang sangat baik dan pertumbuhannya lebih cepat sampai 40 persen, biasanya ikan nila di panen pada size 4 atau 1 kg berisi empat ikan nila selama tiga bulan, tetapi Nila Sultana untuk mencapai bobot tubuh tersebut hanya di bawah tiga bulan (Abduh Nurhidajat BBPBAT Sukabumi).
Dejeefish selaku Unit Pembenihan yang bersertifikat turut mengembangkan Nila Sultana, Nila SULTANA Betina di pasangkan dengan Nila GESIT menghasilkan anakan GMT (Genetic male Tilapia) dengan kualitas yang terbaik.
Adapun untuk harga benih Nila anakan GESIT dan SULTANA (GMT) kami sertakan dibawah ini  :
  • GMT Ukuran 1 – 2 cm Rp. 35
  • GMT Ukuran 2 – 3 cm Rp. 55
  • GMT Ukuran 3 – 5 cm Rp. 95
  • GMT Ukuran Larva Rp.15
sultana
sultana2
Sumber : https://dejeefish2.wordpress.com/2013/01/11/nila-sultana/

GARAM IKAN - Fungsi dan Kegunaannya

GARAM IKAN - Fungsi dan Kegunaannya

Benda berupa kristal berwarna putih ini sudah sangat lama dikenal oleh para akuaris. Keberadaannya bukan merupakan hal yang asing, bahkan boleh dikatakan kehadiran benda ini seolah sudah menjadi bagian terintegrasi dengan hobi ikan hias. Garam yang dimaksud adalah garam NaCl, yaitu garam seperti yang kita kenal pada umumnya sebagai garam dapur dalam kehidupan sehari-hari. Rupa dan rasanya sama. Perbedaan utama antara garam ikan dengan garam dapur atau garam meja adalah pada kemurniannya. Garam ikan diharapkan hanya mengandung NaCl saja, karena kehadiran bahan lain pada garam ini dikhawatirkan akan mempunyai dampak yang tidak diinginkan pada ikan yang bersangkutan. Sedangkan garam dapur sering telah mengalami pengkayaan dengan berbagai bahan lain yang diperlukan oleh manusia, seperti Iodium, atau bahan lainnya. Oleh karena itu sering kali secara umum disebutkan bahwa garam yang digunakan untuk ikan adalah garam tidak beriodium. Iodium sendiri tentu saja diperlukan oleh ikan, akan tetapi kehadiran bahan lain yang tidak diketahui dengan pastilah yang menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Apabila tidak terlalu mendesak maka penggunaan garam yang memang sudah dikhususkan untuk ikan akan lebih aman. Meskipun demikian banyak dilaporkan bahwa penggunaan garam beriodiumpun tidak menyebabkan dampak merugikan pada ikan-ikan yang diberi perlakuan tersebut.

Fungsi Garam
Ikan , dalam hal ini ikan air tawar, di dalam air ibarat sekantung garam. Ikan harus selalu menjaga dirinya agar garam tersebut tidak melarut, atau lolos kedalam air. Apabila hal ini terjadi maka ikan yang bersangkutan akan mengalami masalah. Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam didalam tubuhya tidak mudah “bocor” kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.

Air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Proses ini secara pasif berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Sebaliknya garam akan cenderung keluar. Dalam keadaan normal proses ini berlangsung secara seimbang. Peristiwa pengaturan proses osmosis dalam tubuh ikan ini dikenal dengan sebutan osmoregulasi. Tujuan utama osmoregulasi adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan tidak mampu mengontrol proses osmosis yang terjadi, ikan yang bersangkutan akan mati., karena akan terjadi ketidak seimbangan konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas toleransinya.

Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari tubuh, akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus berlangsung, bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak (gagal ginjal) sehingga ikan tersebut tewas. Selain itu, hal ini juga akan diperparah oleh luka dan atau penyakitnya itu sendiri. Dalam keadaan normal ikan mampu memompa keluar air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari. Penambahan garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidak seimbangan ini, sehingga ikan dapat tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan dirinya dari luka, atau penyakitnya. Tentu saja dosisnya harus diatur sedemikan rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah ikan. Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan menjadi terdehidrasi dan akhirnya mati.

Pada kadar yang tinggi garam sendiri dapat berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan dengan seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi.

Beberapa Keunggulan Garam Ikan
Pemberian garam termasuk aman bagi ikan, asal diberikan dengan dosis yang sesuai. Selain itu juga aman bagi manusia.
Seperti disebutkan sebelumnya, garam akan membantu menyeimbangkan kembali proses osmoregulasi dan memicu daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit yang dideritanya.
Sampai tahap tertentu diketahui garam mampu memblokir efek nitrit. Nitrit dalam air dapat terserap kedalam system peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan. Kehadiran nitrit akan menyebabkan kemampuannya untuk membawa oksigen menjadi menurun, sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”. Dengan adanya garam kejadian demikian bisa dihindari.
Garam mampu membunuh parasit-parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan bakteri lainnya. Terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada waktu diperlukan.


Dosis dan Cara Pemberian
Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus untuk ikan.

Beberapa dosis penggunaan garam adalah:

Sebagai profilaktik:
Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru dimasukan kedalam akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya. Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.

Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan atau bakteri
Untuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan 1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan.

Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.

Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.
Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.

Untuk melepaskan lintah pada ikan
Dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.

Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet).
Pengobatan terhadap infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh per 4 liter air.

Perhitungan
Untuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 % (0.01) x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang diperlukan adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan yang dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.
Sumber : O-FISH

Cara Budidaya Ternak Lele Bioflok Bagi Pemula Terbaru


Cara Budidaya Ternak Lele Bioflok Bagi Pemula Terbaru

cara ternak lele bioflokimage : mongabay.co.id

Jika anda ingin memulai usaha budidaya lele, Anda dapat menggunakan cara ternak lele bioflok yang sangat membuahkan hasil. Karena budidaya dengan cara ini, membuat biaya yang di keluarkan relative rendah. Seperti, biaya produksi dalam pembelian makan dapat ditekan, sehingga bisa hemat.
Tidak perlu khawatir jika anda memiliki lahan yang sempit. Metode ini akan tetap efektif dan dapat mendongrak produktifitas. Dengan sistem bioflok anda bisa melakukan padat tebar (tebar lele dalam kolam).
Selain itu metode ini cenderung memiliki waktu panen yang singkat berbeda dengan penggunaaan kolam biasa. Ternak lele dengan metode biofolk juga dapat dilakukan siapapun termasuk pemula seperti anda. Berikut ini  cara ternak lele bioflok bagi pemula dengan baik dan benar.
Daftar Isi
·         Berkenalan Dengan Bioflok
·         Tahap Pembuatan Kolam
Berkenalan Dengan Bioflok
Cara ternak lele bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan lele yang menumbuhkan suatu mikroorganisme, yang memiliki fungsi untuk menggelola limbah budidaya itu sendiri, hingga menjadi gumpalan kecil (floc) yang di manfaatkan langsung sebagai makanan alami.
Pertumbuhan mikrooganisme ini ditumbuhkan (dipacu) dengan cara memberikan probiotik atau kultur bakteri non pathogen, dan juga dilakukan pemasangan aeratorpenyuplai oksigen sekaligus untuk mengaduk air dalam kolam
Tahap Pembuatan Kolam
pembuatan kolam merupakan tahap awal, yang perlu anda siapkan adalah besi/kayu, terpal plastik, pipa paralon untuk air dapat in-out, juga pipa dan selang untuk mengalirkan udara.
Untuk cincin bawah kolam sipakan semen,  pasir dan batu bata. Ini merupakan kolam terpal pasti yang dapat menekan modal. Anda bisa merangkai bahan-bahan tersebut membentuk sebuah kolam yang terdapat aerator.
Anda juga harus membuatkan-Nya atap berupa kerangka bambu atau mungkin penutup lainya, untuk menghindari air hujan dan juga panasnya matahari, agar kondisi kolam  (kualitas air) dapat terkontrol.
Dalam kolam 1 meter anda bisa menebar bibit lele sebanyak 1000 ekor, jika di bandingkan dengan kolam biasa maka hanya bisa menampung 100 bibit ikan lele. Inilah yang menjadi kelebihan dari cara budidaya lele bioflok.
Tahap Pengisian Air Dan Pembuatan Flok Pada Budidaya Lele
Setelah kolam selesai dibuat, yang dilakukan adalah pengisian air. Hal tersbut di lakukan ketika semua keperluan media dalam kolam bioflok sudah terpenuhi.
Jika anda mengisi air, Isilah misalnya kedalaman dengan 20-40 cm, untuk memudahkan bibit-bibit lele bergerak.  Jika air terlalu dalam maka, akan membuat bibit lele menjadi strees. Bahkan bisa mati karena tidak mampu menahan tekanan air.
Dan apabila melakukan pengisian air yang tidak terlalu banyak, akan memungkinkan pembentukan flok yang lebih cepat
Kemudian tambahkan probiotik, yang merupakan bibit bakteri pengurai zat organik yang akan menjadi flok protein dengan takaran 8 sampai 10ml/meter3.
ternak ikan lele bioflokimage : bagi-in.com
Anda juga harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir gula batu juga aren ke dalam kolam, dengan takaran 50-100 ml/meter3. Molase dapat berfungsi sebagai bahan yang dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya bakteri pengurai, agar dapat berkembang secara efektif.
Pengadukan akan di lakukan 24 jam secara terus-menerus, dengan bantuan dari aerator. Anda dapat membiarkan proses ini selama beberapa hari, sehingga air benar-benar matang dan sudah terdapat flok protein di dalamnya.
Tanda air tersebut sudah matang adalah air yang telah matang akan terlihat 3 warna, berwarna kuning hijau kecoklatan, hijau namun tidak hijau, kuning namun tidak kuning .
Jadi terlihat berwarna samar tapi yang lebih dominan warna kecoklatan. Air terlihat keruh. Namun, jika di ambil sampel dalam gelas bening atau kaca akan terlihat jernih jika  di diamkan.
Dan anda akan melihat endapan berwarna hijau samar kuning dan tidak pekat apabila di pegang. Jika kolam diaduk maka akan keluar kabluk yaitu berupa debu yang melayang-layang di air.
Selanjutnya terdapat pengelolaan air. Jika air sudah surut, maka anda harus menambahkan air, di mungkinkan karena air mengalami perembesan pada kolam.
Seiring dengan bertambahnya bobot pada lele. Anda harus menambahkan pakan juga probiotik 5 hari sekali, dengan konsentrasi yang di berikan 5-10 ml/meter3. Supaya dapat menjaga kestabilan bakteri agar tetap terus ada.
Tahap Penebaran Bibit Lele Bioflok
Penebaran bibit di lakukan setelah air sudah matang serta flok terbentuk (yang sudah dijelaskan diatas). Anda harus melakukan pengecekan PH air terlebih dahulu.
Jika sudah dipastikan PH dalam netral, barulah anda dapat menebar bibit lele. Anda dapat melakukan penebaran bibit lele pada malam hari atau pagi hari. Misalnya jam 5 pagi. Karena di saat tersebut air-nya sejuk.
Seperti yang di katakan anggota BBI lampung selatan, bahwa  bibit yang di tebar memiliki ukuran lebih dari 7cm. Menjaga supaya lele tetap utuh. jika lele memiliki ukuran lebih besar dari 7cm, maka akan lebih tahan terhadap kondisi dan lingkungan. Jadi padat tebar/meter dapat di sesuaikan pada benih yang akan anda tebar.
tahap pembibitan ikan lele bioflokimage : kompas.com
Tahap Pengelolaan Makanan Pada Budidaya Ternak Lele Bioflok
Cara ternak lele bioflok yang terakhir adalah mengelola makanan atau pakan lele Biofol. Anda harus tahu kebutuhan maksiman makanan lele. Hal tersebut  dapat dilihat pada saat pemberian pakan hingga tidak ada ikan yang datang atau merespon.
Apabila pakan diberikan 100% dari kebutuhan maksimal, maka tingkat efisiensi 70%. Begitu pun sebaliknya, jika pakan di berikan 70% maka tingkat efisiensi 100%. Kekurangan dari yang 70%  akan di dapat dari bioflok yang berkembang di dalam kolam
Ini merupakan salah satu keuntungan dari sistem bioflok, karena dapat menekan porsi pakan yang sebenarnya. Di bandingkan dengan mengunakan kolam biasa, lele akan terbiasa atau membiasan diri untuk memakan bioflok yang ada di dalam kolam.
Perlu diingat anda harus membuat jadwal rutin waktu pemberian makan . misalnya lele di berikan pakan sehari tiga kali dengan ukuran 7-10%dari bobot lele. Kemudian tambahkan air seminggu sekali tergantung pada seberapa cepat ikan tumbuh kembang. Hingga batas ideal 100-110cm.
Anda dapat mengambil lele untuk menentukan pakan ideal yang di berikan. Hal tersebut berkisar antara7-5 dari bobot ikan.
Anda juga harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir, gula batu seminggu sekali. Dengan takaran 50-100 ml/meter kubik. Ini berfungsi agar menjaga keseimbangan C/N rasio agar tetap berada pada anga diatas ½ . Moles juga dapat diganti dengan mengunakan tepung trigu atau tapioca jika molase tetes tebu sudah didapat.
pertahankan suhu kolam pada angka 28C. Karena suhu ini sangat berpengaruh pada flok di kolam apalagi saat musim pancaroba datang. Anda juga harus mengontrol apa yang terjadi secara rutin. Dan harus dapat mengambil tindakan, apabila sesuatu terjadi, seperti berkurangnya nafsu makan pada ikan, kolam terlalu pekat. Jika semua berjalan sesuai rencana, kemungkinan hanya dalam waktu 2 bulan ikan dapat di panen.
Itulah cara ternak lele bioflok yang harus anda ketahui sebelum memulai berternak lele. Mungkin saat ini, anda hanya mencoba dengan membuat 1 kolam. Jika usaha anda maju, bukan tidak mungkin anda akan memiliki banyak kolam lele dengan bioflok. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda.

Sumber
https://ukmkreatif.com/cara-ternak-lele-bioflok/

Teknologi Mina Padi dengan Sistim Tanam Jajar Legowo


Info Teknologi
http://sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/images/infoteknologi/Ikan.jpg
Mina Padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu areal yang sama. Dengan kata lain sambil menyelam minum air, usaha padi lancar, budidaya ikan pun lancar.

Salah satu optimalisasi potensi lahan sawah irigasi dan peningkatan pendapatan petani adalah dengan merekayasa lahan dengan teknologi tepat guna. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah strategi pertanian dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian, salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi budidaya Mina Padi dengan sistim tanam jajarlegowo. Dengan adanya pemeliharaan ikan di persawahan selain dapat meningkatkan keragaan hasil pertanian dan pendapatan petani juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan air juga dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi.
Sistem usaha tani minapadi telah dikembangkan di Indonesia sejak satu abad yang lalu (Ardiwinata, 1987). Selain menyediakan pangan sumber karbohidrat, sistem ini juga menyediakan protein sehingga cukup baik untuk meningkatkan mutu makanan penduduk di pedesaan (Syamsiah et all. 1988).Dengan teknologi yang tepat, minapadi dapat memberi pendapatan yang cukup tinggi. Keuntungan yang didapat dari usahatani minapadi berupa peningkatan produksi padi dan ikan, mengurangi penggunaan pestisida, pupuk anorganik, penyiangan dan pengolahan tanah (Suriapermana, et all., 1994)
Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1, berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
http://sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/images/infoteknologi/Ikann.jpg
Teknologi legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah rumpun padi berada dibarisan pinggir dari pertanaman yang memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir (border effect). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5 - 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian dalam.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari mina padi dengan sistim tanam jajar legowo adalah:
a). Pada cara tanam jajar legowo 2:1, semua maupun tanaman seolah-olah berada pada barisan pinggir pematang, sedangkan pada cara tanam jajar legowo 4:1, separuh tanaman berada pada bagian pinggir (mendapat manfaat border effect), b). Jumlah rumpan padi meningkat sampai 33%/ha, c). Meningkatkan produktivitas padi 12-22%, d), Memudahkan pemeliharaan tanaman, e). Masa pemelihaan ikan dapat lebih lama, yaitu 75 hari, dibanding cara tandur jajar biasa yang hanya 45 hari, f). Hasil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha tani, g). Dapat meningkatkan pendapatan usahatani antara 30-50%. (Litbang,2014).
Adapun paket teknologi yang dapat diterapkan adalah  a) Memilih jenis varietas yang cocok untuk minapadi  yang mempunyai karakteristik sebagai berikut : Pengakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan; Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air; Batang kuat dan tidak mudah reba, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi; Tahan genangan pada awal pertumbuhan; Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat dan Tahan hama dan penyakit (Litbang 2014).
b). Teknik pembuatan parit. Parit dibuat sebelum pengolahan tanah terakhir (perataan tanah) lebar 40 - 45 cm dan kedalaman 25 - 30 cm. Pada titik persilangan dibuat kolam pengungsian ukuran 1x1 m dengan kedalaman 30 cm. Pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap petakan dipasang saringan kawat dan slat pengatur tinggi permukaan air menggunakan bambu. Parit berfungsi sebagai tempat penampungan air pada saat berlangsung pemeliharaan ikan, melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran, memudahkan panen ikan, sebagai tempat memberi makan ikan, memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan.
c). Pemilihan Benih Ikan, Kondisi perairan pada lahan sawah mengandung resiko ekologis yang tinggi bagi usaha budidaya ikan yaitu fluktuasi pasok dan mutu air. Sehingga pada kegiatan ini perlu dilakukan pemilihan benih yang unggul yaitu tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit.
d). Penanaman padi. Sistim tanam yang ideal diterpkan dalam Minapadi adalah sistim tanam jajar legowo baik itu legowo 2:1 atau 4:1. Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm. Pada jajar legowo 4:1. setiap empat barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak dalam barisan pinggir lebih rapat yaitu 10 cm. Untuk mengatur jarak tanam digunakan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo 2:1 dicaplak satu arah saja, sedangkan pada jajar legowo 4:1 dicaplak kearah memanjang dan memotong.
5.    e) Penebaran Benih Ikan. Penebaran benih ikan dilakukan 30 hari setelah penanaman padi dengan tujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jenis ikan yang dianjurkan adalah ikan yang berwarna gelap. Penebaran benih ikan dilakukan pada sore hari secara perlahan-lahan agar ikan tidak mengalami stress akibat perubahan lingkungan. Ukuran benih yang dianjurkan 5-8 cm dengan kepadatan 5.000 ekor/ha.
f). Pemeliharaan, Lama pemeliharaan ikan pada sistem minapadi tergantung pada ukuran benih dan besarnya ikan yang akan dipanen. Selama masa pemeliharaan ikan, ketersediaan pakan alami diupayakan selalu tersedia, oleh karena itu upaya penyuburan sawah dengan pupuk organik dapat dilakukan. Selain mengandalkan pakan alami pada masa pemeliharaan ikan ini juga dilakukan pemberian pakan tambahan berupa dedak halus 250 kg/ha diberikan secara disebar pada parit, pagi/sore hari. Lama pemeliharaan ikan 70-75 hari.
Pemeliharaan padi dilakukan dengan beberapa kegiatan, diantaranya penyiangan, penyulaman tanaman padi yang mati dengan cara menyulam dari bibit yang telah disediakan dicadangkan, serta pemupukan.
g). Panen Ikan. Panen ikan dilakukan setelah mencapai umur pemeliharaan ikan untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran sawah secara berangsur-angsur hingga air tersisa pada parit. Setelah ikan berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap dan dimasukkan kedalam tampungan.
Sedangkan pemanenan padi pada sistem mina padi sama seperti pemanenan pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah gabah masak merata.(Reli)


Ikan Arapaima Gigas


Ikan Arapaima
Mengenal Lebih Dekat Ikan Arapaima

Arapaima Gigas atau biasa disebut Ikan Arapaima di Indonesia namun ikan ini juga banyak nama di Brazil saja namanya Pirarucu dan Paiche di Peru. Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang masih hidup. Ikan Arapaima raksasa ini adalah hewan warisan jaman purba yang tidak mengalami evolusi dan belum punah.
Bentuk Tubuh
Jika dilihat dari samping, ikan ini memiliki bentuk tubuh yang mirip ikan arwana. Dikarenakan Arapaima adalah masih satu keluarga (famili) dengan ikan arwana yaitu famili Osteoglossidae. Namun, penampang tubuh pada ikan arapaima lebih bulat ketimbang ikan arwana. Ikan arwana memiliki penampang pipih. Kepala arapaima juga lebih lancip jika dilihat dari samping dan lebih ceper. Ikan arapaima dewasa bisa mencapai 4,5 meter, dengan berat hingga 200 kg.
Dikarenakan bentuknya yang unik dan ukurannya yang luar biasa besar, ikan arapaima ini menjadi ikan yang diminati para pengoleksi ikan hias sebagai hewan peliharaan.
Tempat Hidup
Ikan arapaima berasal dari lembah sungai amazon dan danau-danau serta rawa-rawa di dekatnya Amerika Selatan. Terbatasnya pengiriman ikan ini dikarenakan adanya jeram besar atau air terjun yang tidak bisa dilewati.
Arapaima
amazonaws.com
Bernapas di Permukaan Air
Arapaima adalah ikan yang termasuk bernapas dengan mengambil udara langsung dari atmosfer. Oleh sebab itulah, ikan ini selalu muncul ke permukaan air setiap 5 – 20 menit sekali untuk menghirup udara, namun lamanya keluar tergantung dari ukurannya juga. Ikan arapaima muda biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan arapaima dewasa muncul setiap 15 – 20 menit. Meskipun ikan ini menyelam di bawah air selama beberapa menit, ikan ini lebih cenderung untuk tetap di permukaan air. Dimana mereka berburu dan sering menghirup udara yang menimimbulkan suara yang khas.
Arapaima adalah hewan karnivora yang memakanan hewan lainnya. Ikan arapaima ini adalah predator yang berada di puncak rantai makanan di jalur habitatnya. Ikan ini memakan ikan-ikan kecil dan hewan-hewan darat di sekitar sungai yang bisa diburu terutama burung.
Bulan Reproduksi
Banjir musiman di Amazon telah menjadi salah satu bagian dari siklus reproduksi arapaima. Arapaima biasanya bertelur pada bulan-bulan dimana ketinggian air surut atau mulai naik. Ikan arapaima membuat sarang kira-kira 50 cm lebarnya sedalam 15 cm di dasar air, dan biasanya di daerah yang berlumpur. Pada saat permukaan air naik, telur-telur tersebut menetas dan bayi-bayi arapaima mendpatkan musim banjir untuk mulai tumbuh dan berkembang biak. Dan biasa hal ini terjadi natara bulan Mei sampai Agustus.
Ikan arapaima jantan akan melindungi bayi-bayi arapaima dalam mulutnya sampai mereka cukup umur untuk dilepas. Tugas arapaima betina adalah membantu melindungi arapaima jantan dan anak-nakanya dengan mengitari mereka dan menghalangi para predatir yang akan ingin memangsa anak-anaknya. Masa hidup ikan arapaima ini biasanya bisa sampai 20 tahun.

Sumber
http://biftah.com/mengenal-lebih-dekat-ikan-arapaima/


Rabu, 25 Juli 2018

Ikan Asin

Pembuatan Ikan Asin
Pembuatan ikan asin melalui metode penggaraman, penggaraman pun ada dua cara yaitu penggaraman basah dan penggaraman kering

Langkah Kerja Pembuatan Ikan Asin
A.            Bahan Baku (Ikan) yang Segar
1. Ikan
Pilihlah ikan yang masih segar karena keseragaman ikan sangat menentukan mutu produk hasil yang dihasilkan. Bahan baku untuk pembuatan ikan asin dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian ikan yang berukuran :
– Besar, seperti tenggiri, tongkol, kakap, manyung, dll
– Sedang, seperti kembung, laying, tiga waja, dll
– Kecil ,seperti petek dan teri
Ikan yang berukuran besar perlu disiangi yakni pembersihan dari sisik, insang, isi perut dan dibelah sepanjang garis punggung kearah perut (tetapi tidak sampai terbelah dua). Bagian yang masih tebal disayat miring bagian sampingnya, jika digunakan ikan yang berukuran sedang, dapat dilakukan pembelahan atau tanpa dibelah, sedangkan ikan yang berukuran kecil cukup dicuci dengan air bersih tanpa perlu disiangi

2.Garam
Ikan yang mengalami proses penggaraman menjadi awet karena garam dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan, oleh karena itu , kemurnian garam sangat menentukan. Garam yang dipakai adalah garam dapur (NaCl) murni, artinya garam yang sebanyak mungkin mengandung NaCl dan sekecil mungkin unsur-unsur lainnya.

B.            Metode Penggaraman
Penggaraman dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu penggaraman kering   (dry salting), penggaraman basah (wet salting), kench salting
1.             Penggaraman kering (dry salting)
Pada penggaraman kering dapat digunakan baik untuk ikan ukuran besar maupun kecil. Penggaraman ini menggunakan garam berbentuk Kristal. Ikan yang akan diolah ditaburi garam lalu disusun secara berlapis-lapis.Setiap lapisan ikan diselingi lapisan garam
2.                 Penggaraman basah (wet salting)
Proses penggaraman dengan metode ini menggunakan larutan garam sebagai media untuk merendam ikan
3.                 Penggaraman kench salting
Penggaraman ini hampir serupa dengan penggaraman kering. Bedanya, cara ini menggunakan kedap air. Ikan hanya ditumpuk dilantai atau menggunakan keranjang

C.     Membuat Ikan Asin dengan Cara Penggaraman Kering

1.      Lakukan penyiangan ikan yang akan diolah kemudian dicuci agar bersih hingga bebas dari sisa-sisa kotoran
2.      Sediakan sejumlah garam kristal sesuai berat ikan, untuk ikan berukuran besar jumlah garam yang harus disediakan berkisar 20 – 30% dari berat ikan, untuk ikan berukuran sedang 15 – 20%, sedangkan ikan yang berukuran kecil 5%.
3.      Taburkan garam ke dalam wadah / bak setebal 1 – 5 cm, tergantung jumlah garam dan ikan yang akan diolah. Lapisan garam ini berfungsi sebagai alas pada saat proses penggaraman
4.      Susunlah ikan di atas lapisan garam tersebut dengan cara bagian perut ikan menghadap ke dasar bak. Selanjutnya taburkan kembali garam pada lapisan ikan tersebut, lakukkan penyusunan ikan dan garam secara berlapis-lapis hingga lapisan teratas adalah susunan dengan lapisan lebih banyak/tebal
5.      Tutuplah tumpukan ikan dan garam tersebut dengan keranjang /anyaman bamboo dan beri pemberat di atasnya.
6.      Biarkan selama beberapa hari untuk terjadinya proses penggaraman.Untuk ikan berukuran besar selama 2-3 hari, ikan yang berukuran sedang dan ikan yang berukuran kecil selama 12-24 jam
7.      Selanjutnya cucilah dengan air bersih dan tiriskan, susun ikan di atas para-para penjemuran
8.Pada saat penjemuran / pengering, ikan sekali-kali dibalik agar ikan cepat mengering


D.     Membuat Ikan Asin dengan Cara Penggaraman Basah

1.      Siapkan larutan garam jenuh dengan konsentrasi larutan 30 – 50%
2.      Ikan yang telah disiangi disusun di dalam wadah / bak kedap air,kemudian tambahkan larutan garam secukupnya hingga seluruh ikan tenggelam dan beri pemberat agar tidak terapung
3.      Lama perendaman 1 – 2 hari, tergantung dari ukuran / tebal ikan dan derajat keasinan yang diinginkan
Setelah penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air bersih. Susun ikan di atas para-para untul proses pengeringan / penjemuran